Untuk Gil
Gil, kau tahu? Aku suka menulis puisi,
Namun aku enggan untuk menyuarakannya dengan lantang
Kau tahu kenapa?
Karena aku hanyalah suara yang tidak akan pernah kau dengar
Aku juga tidak pernah mengirimnya padamu
Kau tahu alasannya?
Karena aku tahu kau tidak akan pernah membacanya
Sekalipun aku berteriak, menumpahkan seluruh emosiku …
Sudahlah Gil, aku adalah kepingan dari sebuah kenangan
Ah sial, aku bahkan menghapus sebagian sajakku …
Gil, aku jadi berpikir …
Apakah mungkin kau hanyalah tuan malam dan sebenarnya aku nona mimpi?
Ketika hari sudah pagi, kita berdua sama-sama tersadar,
Jika yang tersisa dari itu hanyalah hitam dan bayangan
Entahlah Gil, kau tidak akan pernah tahu …
Karena semuanya tidak pernah nyata, dan kau juga
Tanah Datar, 2021
Untuk Pria Yang Menyukai Hujan
Di sebuah pemberhentian bus kota,
Seorang pria penyuka hujan bercerita
Derap langkahnya mungkin sudah lelah
Berhenti untuk menggapai pengharapan semu,
Lampu-lampu dari gedung menyinari matanya yang mendung
Hatinya baru saja dibasahi rintik masa lalu
Deras mengalir membentuk sungai rindu
Bermuara pada ruang nostalgia
Menyisihkan kepingan kenangan tentang hujan
Komentar
Posting Komentar