Translate

Jumat, 05 Maret 2021

Sajak -- Untuk Gil, dan Pria Penyuka Hujan




 Untuk Gil


Gil, kau tahu? Aku suka menulis puisi,

Namun aku enggan untuk menyuarakannya dengan lantang

Kau tahu kenapa?

Karena aku hanyalah suara yang tidak akan pernah kau dengar

Aku juga tidak pernah mengirimnya padamu

Kau tahu alasannya?

Karena aku tahu kau tidak akan pernah membacanya

Sekalipun aku berteriak, menumpahkan seluruh emosiku …

Sudahlah Gil, aku adalah kepingan dari sebuah kenangan

Ah sial, aku bahkan menghapus sebagian sajakku …

Gil, aku jadi berpikir …

Apakah mungkin kau hanyalah tuan malam dan sebenarnya aku nona mimpi?

Ketika hari sudah pagi, kita berdua sama-sama tersadar,

Jika yang tersisa dari itu hanyalah hitam dan bayangan

Entahlah Gil, kau tidak akan pernah tahu …

Karena semuanya tidak pernah nyata, dan kau juga


Tanah Datar, 2021


Untuk Pria Yang Menyukai Hujan


Di sebuah pemberhentian bus kota,

Seorang pria penyuka hujan bercerita

Derap langkahnya mungkin sudah lelah

Berhenti untuk menggapai pengharapan semu,

Lampu-lampu dari gedung menyinari matanya yang mendung 

Hatinya baru saja dibasahi rintik masa lalu

Deras mengalir membentuk sungai rindu

Bermuara pada ruang nostalgia

Menyisihkan kepingan kenangan tentang hujan

Yah, bunyi hujan seakan 

Menjadi lagu yang paling menyakitkan sekaligus menenangkan

Rintik rintik yang mengingatkannya untuk pulang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dee Lestari: Penyair Modern dari Tanah Air

Di tengah gemerlap sastra Indonesia, terdapat seorang penulis yang menonjol dengan karya-karyanya yang berani dan mendalam. Nama itu adalah ...