Langsung ke konten utama

Semua Tentang Beabadoobee


 Beabadoobee adalah nama panggung dari Beatrice Kristi Laus, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Filipina-Inggris. Lahir pada 3 Juni 2000, ia dikenal karena musiknya yang beraliran indie pop dan rock alternatif. Beabadoobee mulai dikenal luas melalui lagu-lagunya yang dipublikasikan di platform streaming seperti Spotify dan YouTube. Beberapa lagunya yang populer termasuk "Coffee," "Care," dan "Sorry."


Beabadoobee bergabung dengan label rekaman Dirty Hit, yang juga menaungi artis-artis seperti The 1975 dan Pale Waves. Debut albumnya, "Fake It Flowers", dirilis pada tahun 2020 dan mendapat banyak pujian kritis. Musiknya sering kali dipengaruhi oleh suara-suara dari era 90-an dan awal 2000-an, menggabungkan unsur-unsur grunge, alternative rock, dan dream pop.

Band Beabadoobee sering kali tampil dengan formasi live yang terdiri dari beberapa musisi yang mendukung Beatrice Kristi Laus dalam pertunjukan panggungnya. Meskipun personel dapat berubah, berikut adalah beberapa musisi yang sering bermain bersamanya:


1. Jacob Bugden - Gitar

2. Eliana Sewell - Bass

3. Louis Semlekan-Faith- Drum


Formasi ini dapat bervariasi tergantung pada ketersediaan dan kebutuhan tur atau rekaman, tetapi mereka adalah anggota yang secara reguler tampil bersama Beabadoobee dalam berbagai konser dan acara live.


Perjalanan karir Beabadoobee, atau Beatrice Kristi Laus, dimulai dengan cara yang cukup unik dan organik:


1. Awal Mula : Beabadoobee lahir di Filipina dan pindah ke London saat masih kecil. Dia mulai bermain gitar pada usia 17 tahun, terinspirasi oleh musik dari artis seperti Karen O, Yeah Yeah Yeahs, dan Alex G. 


2. Lagu "Coffee" : Pada tahun 2017, Beabadoobee merilis lagu "Coffee" di platform streaming SoundCloud. Lagu ini mendapat perhatian luas dan menjadi viral di media sosial, terutama di TikTok, yang kemudian memperkenalkan musiknya kepada audiens yang lebih besar.


3. Kontrak dengan Dirty Hit : Kesuksesan "Coffee" membuat Beabadoobee menarik perhatian label rekaman Dirty Hit, yang juga menaungi artis seperti The 1975 dan Wolf Alice. Dia menandatangani kontrak dengan label ini pada tahun 2018.


4. EP dan Popularitas : Beabadoobee merilis beberapa EP di bawah Dirty Hit, termasuk *Patched Up* (2018), *Loveworm* (2019), dan *Space Cadet* (2019). EP *Space Cadet* menampilkan lagu "She Plays Bass," yang menjadi salah satu lagu yang paling dikenal.


5. Album Debut - Fake It Flowers : Pada Oktober 2020, Beabadoobee merilis album debutnya yang sangat dinantikan, *Fake It Flowers*. Album ini mendapat banyak pujian kritis karena lirik yang emosional dan gaya musik yang terinspirasi dari grunge dan rock alternatif era 90-an.


6. Tur dan Pengakuan : Setelah merilis albumnya, Beabadoobee melakukan tur dan tampil di berbagai festival musik besar, yang semakin memperkuat posisinya sebagai artis yang sedang naik daun di kancah musik internasional.


7. Proyek Terbaru : Beabadoobee terus merilis musik baru dan berkolaborasi dengan artis lain. Pada tahun 2021, ia merilis EP *Our Extended Play* bekerja sama dengan Matty Healy dan George Daniel dari The 1975, yang menunjukkan perkembangan lebih lanjut dalam gaya musiknya.


Perjalanan karir Beabadoobee mencerminkan pertumbuhan cepat dari artis independen yang mulai dari platform streaming hingga menjadi salah satu nama besar dalam musik indie pop dan rock alternatif.


Beabadoobee baru-baru ini merilis single baru berjudul "Take a Bite" dari album terbarunya, "This Is How Tomorrow Moves," yang akan dirilis pada 16 Agustus 2024. Album ini diproduseri oleh Rick Rubin di studio Shangri-La miliknya dan menandai perkembangan signifikan dalam musik Beabadoobee, menggabungkan elemen pop dan rock dengan lirik introspektif tentang pertumbuhan pribadi dan penerimaan diri. Dikutip dari Substream Magazine dan Under the Radar Magazine

Lagu "Take a Bite" mengeksplorasi tema kekacauan dan introspeksi, mencerminkan perjuangan pribadi Beabadoobee dan kebiasaannya yang tidak sehat, serta perjalanannya menuju pemahaman dan penerimaan tindakannya dalam hubungan dan kehidupan. Video musik yang menyertainya, disutradarai oleh Jake Erland, secara visual merepresentasikan perpaduan antara ketenangan dan kekacauan. (Our Culture, Substream Magazine, Under the Radar Magazine)


Anda bisa menonton video dan mengetahui lebih banyak tentang albumnya yang akan datang di berbagai platform musik dan publikasi seperti Our Culture Mag, Substream Magazine, dan Under the Radar.



Xoxo, Rein



Komentar

Postingan populer dari blog ini

NCTzen: Penggemar NCT di Indonesia

Dunia hiburan Korea telah menjadi fenomena global yang memikat jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Salah satu grup yang telah menarik perhatian banyak penggemar di Indonesia adalah NCT. Dikenal dengan konsep uniknya yang melibatkan banyak subunit dan anggota, NCT telah berhasil membangun basis penggemar yang kuat di Indonesia, yang dikenal dengan sebutan NCTzen. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi fenomena NCTzen di Indonesia, menggali asal usulnya, dampaknya, dan apa yang membuatnya begitu istimewa. Asal Usul NCTzen di Indonesia NCTzen, istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggemar NCT, berasal dari kata "NCT" dan "citizen". Mereka bukan sekadar penggemar biasa, tetapi merasa memiliki keterikatan yang kuat dengan grup dan anggotanya. Di Indonesia, fenomena NCTzen mulai muncul sejak NCT mulai mendapatkan popularitas di tanah air. Awalnya, popularitas mereka terutama dibangun melalui media sosial dan platform streaming musik, di mana lagu-l...

Khaled Hosseini: Penyair Luka dan Harapan

Dalam lanskap sastra modern, terdapat nama yang mencuat dengan cerita-cerita yang membingkai kehidupan dan penderitaan di Afghanistan dengan penuh keindahan dan kekuatan emosional. Nama itu adalah Khaled Hosseini, seorang penulis yang melalui kata-katanya, menjelajahi luka dan harapan yang mengalir dalam aliran sejarah yang bergulir di Afghanistan. Hosseini lahir pada tahun 1965 di Kabul, Afghanistan, dan kemudian pindah ke Amerika Serikat pada usia belasan tahun. Pengalaman hidupnya yang melintasi dua benua memberikan fondasi yang kuat bagi narasi-narasi yang mencakup kehangatan dan kepedihan, pengorbanan dan kehilangan, cinta dan pengampunan. Salah satu karya paling ikoniknya, "The Kite Runner", mengeksplorasi hubungan kompleks antara dua sahabat, Amir dan Hassan, di tengah pergolakan politik dan sosial di Afghanistan. Dengan latar belakang yang kuat, Hosseini mempersembahkan kisah yang menggugah jiwa, mempertanyakan kesetiaan, dan mengeksplorasi implikasi dari pilihan yang...

Puisi "Aku" Karya Chairil Anwar - Salah Satu Puisi Paling Populer di Indonesia

Salah satu puisi paling populer di Indonesia adalah "Aku" karya Chairil Anwar. Puisi ini menjadi salah satu karya sastra yang sangat dihargai dan dihafal oleh banyak orang di Indonesia. Berikut adalah puisi "Aku" karya Chairil Anwar: Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Puisi "Aku" karya Chairil Anwar telah mendapatkan berbagai penghargaan dan pengakuan sebagai salah satu karya sastra terpenting di Indonesia. Namun, secara spesifik, puisi ini tidak memiliki penghargaan yang ditujukan langsung kepada dirinya sendiri, karena penghargaan sastra umumnya diberikan kepada penulis secara keseluruhan atas karyanya, bukan hanya satu karya tertentu. Meskipun begitu, "Aku" ...