Translate

Minggu, 03 Januari 2021

Pra- anggapan Metafisik Dalam Sains Sering Kali Berakar Pada Pandangan-Dunia Religius



Disini saya akan mencoba merinci pokok pikiran yang mungkin sudah tertera pada judul dengan memakai referensi buku Mehdi Golshani yang berjudul "Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains"

n     Sains Tidaklah Bebas dari Praanggapan Metafisik

Sebelum melakukan eksperimen, biasanya para ilmuwan mempunyai pra-anggapan, dan Itu sangatlah penting. Ini juga ada sampai sekarang, bahkan dalam dunia pendidikan, sebelum melakukan penelitian, dan menentukan kesimpulan, kita sering membuat hipotesa terlebih dahulu.

Nah, apa yang dilakukan oleh Eksperimentalis bisa saja sama di seluruh dunia, bahkan gambaran mengenai fenomenologis dari fenomena bisa saja sama. Tetapi dalam penyusunan teori-teori universal, praanggapan-praanggapan filosofis itu ikut bermain.

Saya tertarik dengan pendapat Maududi yang juga tertuang dalam buku Mehdi Gholsani ; Melacak Jejak Tuhan Dalam Sains, yang menyatakan bahwa:

“Dalam semua sains, terdapat dua aspek. Satu aspek terdiri dari realitas alam, yakni fakta. Aspek yang lain adalah pandangan manusia yang mengelompokkan fakta tersebut, menyusunnya menjadi teori dan konsep. Kedua aspek ini perlu dibedakan. Sejauh menyangkut fakta, sains adalah universal; sains adalah kumpulan fakta semata. Tetapi, mentalitas seorang Marxis akan mengorganisasi fakta ini menurut pandangan Marxis. Anda mungkin pernah mendengar istilah seperti sains Rusia atau filsafat Komunis. Komunisme memiliki pandangan khas tentang alam semesta dan manusia; ia juga memiliki teori sendiri tentang sejarah …. Dengan demikian, setiap anak di masyarakat komunis mempelajari sains yang dikembangkan menurut ideologi komunis. Demikian pula halnya dalam kasus para saintis Barat. Mereka memiliki konsep mereka sendiri yang khas tentang alam semesta, Tuhan, dan manusia …. Dari contoh-contoh ini, kita bisa melihat bahwa setiap ideology membentuk ilmu pengetahuan dan sains menurut pandangannya masing-masing. Manakalah kaum Muslim mempelajari berbagai cabang seni dan sains, mereka mengislamkannya dengan pengertian bahwa mereka merenungkannya dengan pikiran muslim ….”

 

Tentu saja. Seseorang yang percaya kepada Tuhan akan menafsirkan fakta-fakta yang ada dalam satu kerangka, sementara seorang ateis melihatnya dalam kerangka yang lain. Dengan perkataan lain, pandangan dunia seorang saintisis memberikan kepadanya dalam berteori dan memilih teori.

5 komentar:

Dee Lestari: Penyair Modern dari Tanah Air

Di tengah gemerlap sastra Indonesia, terdapat seorang penulis yang menonjol dengan karya-karyanya yang berani dan mendalam. Nama itu adalah ...